Tiba di Bangkok pukul 17.00, setelah beres ama urusan imigrasi (hihi.. ternyata untuk keluar dari pintu pemeriksaan, kita harus difoto dulu..) dilanjut ama prosesi pengalungan untaian bunga anggrek & melati (hehehe..kayak pejabat penting aja) gak lupa foto-foto, kami masuk bis yg udah disediain pihak Tour menuju ke tempat makan malam di D’Jit Phochana Restaurant, 1082 Phaholyothin Rd, kebeneran perut udah mulai keroncongan. Menu makan malam nya seafood.. yah sesuai lah ama lidah urang Bandung… Suasana kota Bangkok di malam hari ternyata ga jauh beda ama suasana di Jakarta. Kemacetan tetep ada. Tapi yg bikin beda, mobil pribadi ataupun taxi disini keren-keren.. Konon katanya, tempat pabrikan otomotif itu pusat Asia-nya ada disini.. jadi gak heran kalau harga mobil dan spare partnya ga terlalu mahal.. Ternyata ketakutan kalau aku akan sendirian selama perjalanan gak terbukti. Dalam rombongan ini aku kenal beberapa orang, dan walaupun baru kenal kami udah merasa akrab.

Selesai makan malam, rombongan bis berangkat ke Suan Lum Night Market. Semacam pasar malam gitulah.. toko”-nya lumayan banyak juga. Hampir 3700 toko. Disana dijual mulai dari pakaian, aksesories, perhiasan, souvenir sampai makanan. Dengan modal Inggris yg pas-pasan ditambah pedagang-pedagang di Bangkok juga Inggrisnya pas-pasan, akhirnya aku bisa juga beli barang. Modalnya cuman : “How Much” ama “No Discount?” plus Kalkulator, transaksi terjadi.

"Suan Lum Night Market"

Beres keliling-keliling di Suan Lum, Jam 22.30, rombongan check in di Hotel INDRA REGENT, Jl. 120/126 Rajaprarop Rd. Ngantuk, capek, seneng, semuanya jadi satu. Seumur-umur, gak pernah terbayangkan, kalau aku bakalan bisa pergi jauh begini. Dan ternyata, aku sekamar ama oma-oma usia 70tahun. Dia berangkat ama anaknya. Wahh.. salut juga.. usia segitu masih kuat buat jalan-jalan. Hiks.. jadi inget ama mamah aku nun jauh beribu-ribu kilometer sana.



14 Desember 2005, Tour keliling kota


Paginya, setelah breakfast di Hotel, rombongan berangkat ke Sungai Chaophraya. Naik perahu, menyusuri sungai Chaophraya. Memberi makan ikan-ikan yg banyak berkeliaran di depan Kuil. Konon katanya, ikan-ikan yg hidup di depan kuil pantang untuk ditangkap. Ditengah perjalanan, tiba-tiba banyak perahu kecil merapat mendekati perahu yg kami naiki, menawarkan barang dagangan yg mereka jual di perahunya. Oh ini ternyata yg disebut Bangkok Floating Market. Perahu kemudian merapat di Temple of Dawn. Setelah photo-photo disana, plus photo aksi resmi didepan spanduk EPSON, perjalanan dilanjutkan ke Reclining Buddha Temple. Disana ada patung Budha Tidur. Perut mulai keroncongan.Jam 13.00, dgn naik bis, kami lalu berangkat menuju ke tempat makan siang di S.D Avenue Hotel, 42 Boromratchachonnani Rd, Bangbumru. Menu hari ini lumayan bervariasi. Mulai dari nasi, lauk pauk, rujak, es buah-buahan sampe kue tart..slrpp.. lezattt…all u can eat euy.. pengennya siy all u can take home.. hihihi…Selesai makan siang, rombongan berangkat menuju pusat Ruby & Mutiara. “Sawadikha” itulah ucapan yg kami terima ketika masuk ke dalam gedung. Dgn welcome drink air soda dingin, kami masuk ke mini bioskop. Selama kl 10 menit, kami disuguhi visualisasi proses pengolahan Ruby. Dimulai dari penambangan, sampai menjadi aksesories perhiasan. Selesai menonton, rombongan masuk ke tempat mendesain perhiasan. Dan terakhir masuk ke Galery ruby. Harga bervariasi, mulai dari ratusan ribu sampai ratusan juta rupiah… glekkk…

"Photo bersama rombongan"

Pukul 16.00, rombongan tiba dihotel. Setelah mandi, dan shalat Dhuhur & Ashar di jama’, dgn posisi kiblat mengira2.. yahh abisnya gak ada petunjuknya . Pukul 17.00, kami kumpul di lobby siap berangkat menuju Parade Show Waria. Parade Show WariaOh iya, di Bangkok terkenal dgn waria-nya. Para waria itu sgt cantik”. Secara kasat mata, ga terlihat kalau mereka itu bukan wanita tulen. Hanya pas waria itu bicara, baru ketahuan kalo mereka itu sebenarnya laki-laki. Karena walaupun dunia kedokteran di Bangkok udah canggih, tetep aja mereka belun mampu untuk mengoperasi pita suara hingga menyerupai cewek. Menurut Ratna, guide yg menyertai rombongan kami, di jelaskan bhw proses ganti kelamin dr laki-laki ke wanita itu perlu proses yg panjang. Memerlukan waktu bertahun-tahun, tdk hanya konsultasi dgn dokter bedah, tapi harus konsultasi dg psikolog, untuk meyakinkan bahwa mereka siap berubah. Banyak orang yg depresi pasca operasi ganti kelamin, karena terlalu terburu-buru.Hihi.. Ratna juga cerita, katanya untuk para bapak yang akan “bermalam” bersama cewek Thai, itu harus hati-hati.. karena pernah ada client-nya yg orang Amrik sana, main asal tunjuk aja ketika mau sewa cewek Thai.Baru juga 5 menitan si bule ama “cewek” Thai itu masuk ke kamar hotel.. tiba-tiba.. gubrakkk.. ada sesuatu yg jatuh dari jendela kamar hotel ke bawah.. ternyata si bule itu ngelempar “cewek” Thai itu.. dan.. tertipuuuu.. si bule nya ketipu.. cewek thai itu ternyata seorang Waria.!! Nah lho…..Bangkok terkenal juga dgn show-nya. Ada 2 jenis show. Show legal & illegal. Masing-masing show ongkosnya 600 Baht. Show legal hanya mempertunjukkan tari-tarian. Sedangkan show illegal mempertontonkan atraksi-atraksi yg secara nalar sangat tidak mungkin (ga etis kalau diceritakan lagian.. hiyyy.. ngebayanginnya aja udah pengen muntah…)Sebagian rombongan, termasuk aku yg ga ikut nonton show legal, lebih memilih untuk beristirahat dan ngobrol dgn temen-temen lainnya yg udah mulai saling kenal.Show dimulai pukul 17.30 sd 18.30. Tepat pukul 18.30 penonton keluar. Kami ga langsung naik bis. Karena Ratna bilang, beberapa saat lagi, para waria itu akan keluar. Untuk foto-foto bareng waria, kena ongkos 40 Baht, Sementara foto-foto plus pegang-pegang waria (all area) kena charge 100 Baht. Dan benar saja, 5 menit kemudian para waria itu keluar. Cantik-cantik & sexy-sexy.

"nyuri-nyuri pose waria"

"cuman dapet photo waria gratisan"

Beres foto-foto, rombongan masuk ke bis untuk makan malam di Family Suki 201/74-75 Viphavadee-Rangsit 64 Rd. Menu makan malam hari ini Tomyam.

Ditengah perjalanan, Ratna bilang, kalau show yg paling bagus itu ada di Pattaya, mungkin krn ketagihan, anggota rombongan yg sebelumnya lihat show tadi tertarik untuk pergi ke Pattaya. Akhirnya dicapai kata sepakat, kalau besok siang rombongan berangkat ke Pattaya. Ongkos akomodasi bis ditanggung oleh anggota rombongan yg akan nonton show di Pattaya. Hehhe.. lumayan. Akhirnya kesampaian juga jalan ke Pattaya.Beres makan malam, rombongan bis berangkat menuju ke tempat illegal show. Menurunkan sebagian anggota rombongan yg akan nonton show. Aku lebih memilih pulang ke Hotel, untuk kemudian bersama 4 orang temanku yg lain kembali pergi ke Suan Lum Night Market untuk belanja barang-barang untuk oleh-oleh. Fyi, harga barang-barang disana ga jauh beda ama di Jkt or Bandung.. malah cenderung lebih murah..

15 Desember 2005, Bangkok-Pataya

Hari ini acara bebas, setelah breakfast, jam 10an, aku bersama 5 teman yg lainnya janjian di Lobby, siap berangkat menuju MBK. Dgn naik tuk” (kendaraan khas Thailand) kami sewa 2 Tuk”.. Ongkosnya Cuma 20 Baht. Ternyata ongkosnya murah, karena sopir tuk” itu ajak kami ke pusat Ruby. Supir itu dapat komisi, jika ada tamunya yg beli ruby ke tempat itu (hmm.. jadi inget supir becak di Jogja yang nawarin naek becaknya dgn tarif murah, asalkan mau diajak muter-muter ke tempat bakpia atau pusat batik).. Wahhh.. naik Tuk” ternyata menegangkan juga yah.. ngebut amirrr… sambil pegangan, tak henti” nya aku berdoa.. ngebut euy.. Salip kiri.. salip kanan.. remmm…Sebenernya males juga kami kesitu, krn toh aku dan beberapa temen yg lain ga berminat buat beli. Tapi ternyata, anaknya oma yg sekamar ama aku beli batu ruby kecil, seharga 61.000 Baht ( 14 Juta lebih.. gilaa.. untuk batu sekecil itu, harganya melebihi harga 1 motor mio yg aku idam”kan..ck.ck..) MBK.. woww..tempatnya luas sekali… bisa” gempor kaki kalo harus mengelilingi semuanya.Beres belanja untuk oleh”, kami pulang ke hotel. Ongkosnya lebih mahal.. 1 tuk” = 80 Baht. Itu karena, kami ga mau nyimpang di tempat lain yg direkomen ama sopir tuk”. Akhirnya kami berenam putuskan untuk naek taxi aja. 100 Baht. 6 orang ditumpuk dalam 1 taksi.

Pukul 14.00 tiba di hotel.. beres shalat, Pukul 15.00 rombongan berangkat ke Pattaya. Jarak Bangkok Pattaya 136 Km, Tiba di Pattaya pukul 17.30, langit udah gelap, samar” terlihat pantai Pattaya. Suasananya mirip seperti Pantai Kuta, sebelah kiri pantai, dibatasi oleh jalan kecil, disebrang jalan, terdapat hotel” & café. Krn hari sdh gelap, kami gak sempat ke pantai. Cuma foto” di depan Hardrock Pattaya. Sambil menunggu waktu show pukul 19.00, bis muter” di Pattaya. Kehidupan malam Pattaya kiri kanan café-cafe plus penjaja cinta. Entah itu cewek tulen atau waria.. semuanya keliatan sama.Pukul 19.00 sebagian orang menonton show di Alcazar. Sementara aku dan temen-temen yg lain seperti biasa memilih untuk istirahat. Akhirnya, pukul 00.30 rombongan tiba kembali di hotel. Lumayan pegal juga, apalagi besok pagi pukul 5.30, kami harus check out. Karena pukul 08.30 nya kami harus ke Bandara untuk kemudian pulang ke Jakarta. Gak terasa juga siy.. rasanya masih pengen berkunjung ke tempat-tempat lain.

16 Desember 2005, Bangkok-Jakarta-Batam

Pagi-pagi sekali, dengan mata yang masih ngantuk, maklum baru bisa tidur jam 03.00 an, soalnya harus ngerapiin barang kedalam tas, kami berangkat pakai bis menuju Bandara.08.30 pesawat Thai Airways terbang meninggalkan Bangkok menuju Jakarta.

Dalam hati sempat terucap, “some day, some where, some how, I must go to this place again..amiiiin”

Akhirnya, pukul 12.00 kami tiba dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta. Setelah menitipkan travel bag ke Pak Slamet, salah satu pemilik toko computer, yang pulang ke Bandung, dan bilang tasnya nanti diambil sepulang aku dari Batam, kemudian pamitan kepada mereka, akhirnya dengan berbekal 1 buah tas ransel, aku berangkat ke terminal domestic. Ada hal yang awalnya aneh menurutku, ketika di ruang tunggu dan pintu masuk dibuka, setelah karcis diperiksa oleh pihak Air Asia, tiba-tiba semua calon penumpang pada berlari menuju pesawat Air Asia.. kaget juga, sampai latah ikut lari-lari. Kirain ada bom.. dan ternyata hihihi.. ga seperti naik pesawat lain, naik pesawat Air Asia itu kita ga dikasih nomor tempat duduk, alias bisa duduk seenaknya. Pantesan orang-orang pada lari, siapa cepat dia dapat posisi nyaman, untung aja gak ada yang berdiri.. (hihihi..emangnya KRL atau bus Damri). Dan satu lagi.. makanannya juga ternyata dijual, ketika pesawat udah mengudara kl 10 menitan, semilir tercium bau kopi dan Pop Mie (hmm..serasa naek KA Parahyangan) .

Setelah terbang kembali ke “utara” selama kurang lebih 2 jam, akhirnya aku tiba di Bandara Hang Nadim Batam.Sendirian di tempat yang asing, membuat nyali ciut juga. Apalagi demi menghemat ongkos, aku minta temen aku gak usah jemput di Bandara, biar aku aja pergi ke kantor dia sendiri naik taxi.Demi keamanan, kupilih taxi yang supirnya udah tua, sampai mobilnya juga ikutan mobil “tua” hihihi.. Dari bandara Hang Nadim menuju Muka Kuning, awalnya supir taxi nawarin 85K, tapi setelah ditawar dicapai kesepakatan, ongkosnya 60K

Singapore..here I come (to be continued….)

Posted in Jalan-Jalan